Friday, September 12, 2008

Diary Malam

Ini entah malam yang keberapa
aku melewatinya tanpa sujud-sujud panjang
yang dahulu lekat dalam amalan

Aku terperosok pada pusaran waktu
Yang menarikku ke kedalaman masa silam
semoga ini bukan karena kurangnya rasa syukur
atas nikmat yang telah aku dapati saat ini

Aku lelah berlari
aku ingin berhenti, meski sejenak
merasakan betapa penatnya yang merasuk raga
merasakan betapa dahaga ini telah mengeringkan rongga dada

Aku ingin berhenti sejenak untuk menatap
memandang ke masa silam dan biarkan aku menangis....
tapi air mata pun tak juga keluar
apakah sungainya telah mengering?
retak bersama kehampaan dan kekeringan rasa
Robbii....
kudengar panggilan-Mu
tarik aku dalam pusaran cinta-Mu
sebab aku lelah berjalan di sahara yang gersang

Biarkan Aku Berhenti Sejenak

Kumohon jangan bertanya lagi
Aku tak akan pergi, Aku hanya ingin berhenti sejenak
Merawat luka-luka hatiku, Mengumpulkan kekuatanku

Di titik ini aku berhenti, Biarkanlah untuk sementara waktu
Hingga aku yakin, Apakah aku akan maju
Ataukah kembali ke titik awal, Aku berhenti bukan menyerah
Sebab aku dilahirkan bukan untuk menyerah dan aku bukanlah orang yang lemah
Sebab Allah membenci orang-orang yang lemah


Aku adalah pejuang, meski aku bukan pahlawan
tetapi saat ini, biarkan aku berhenti sejenak
merawat luka-luka hatiku dan mengumpulkan kekuatanku

Maka biarkanlah aku berhenti sejenak

Dan jangan bertanya lagi...



Thursday, September 11, 2008

Ibu, Aku tidak sebatang kara, bukan...??

Malam ini aku ingat Ibuku lagi, sedang apa Ibu disana...

Semoga Allah mensejahterakan ia dengan nikmat-Nya

sudah 2 tahun berlalu sejak kepergianmu Ibu...

Disini, aku berjuang sendiri bu, ayah bahagia bersama dia, dan anak-anaknya



Ibu, meski disini aku sendiri, tapi aku tidak sebatang kara bukan?

Ada teman dan sahabatku, ada orang-orang yang mengasihiku.

Tapi kalau aku ingin menangis, kepada siapa kutumpahkan air mata ini bu..??

Kalau bantal sudah basah, hidungku sudah merah, dan mataku sudah bengkak

bagaimana kucari alasan kepada orang-orang itu, ibu..?

bagaimana kalau mereka bertanya, mengapa aku menangis..?

bukankah aku tidak pernah menangis, kecuali di depanmu ibu..!!



Benar kan, ibu..? aku tidak sebatang kara bukan..??

ada teman dan sahabat-sahabatku, ada orang-orang yang mengasihiku..

tapi mereka sekarang dimana...??

kalau aku sedih, siapa yang akan menghiburku ibu..?

bukankah kalau aku sedih, hanya kepada ibu aku cerita,

bukankah hanya kepada ibu aku mengeluh, dan hanya ibu yang mengusap kepalaku,

hanya ibu yang memelukku, hanya ibu yang menghapus air mataku.



Jadi, tentu aku tidak sebatang kara bukan? Ada teman dan sahabat aku

ada orang-orang yang mengasihiku....

Terus, mereka ada dimana..?? oooh...mereka ternyata sudah bobo ya bu....

Ya sudah aku bobo dulu dulu ya bu...semoga esok pagi,

kesedihanku sudah sirna, semoga malam ini ada ibu yang memelukku..

ada ibu yang membelai kepalaku....dalam mimpi....


Tuesday, September 2, 2008

Marhaban Yaa Ramadhan....


Pixel Code Graphics



Satu tahun tidak terasa
Ramadhan telah kembali kengunjungi kita
Semoga yang dilalui dan dilakukan
Menjadikan kebaikan di bulan suci ini
Marhaban yaa Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Bathin