Rindu bayangan di tiup angin lalu...Singgah seketika di dedaun jendelaku menghantar sesuatu yang nyaman dan sayu menyerap kalbu mengocak peristiwa lalu Rindu bayangan bermain seiring dengan realita jika dibiarkan akan terhanyut diri...terus di pukul gelombang arus mimpi Setelah harapan dan kasih tidak dapat menjadi Rindu bayangan sebagai mainan kalbu...sementara dia tersenyum dapat pergi berlalu bersama harapan dan kata-kata kasih yang keliru biarkan aku terpacak disini meneruskan hidupku Rindu bayangan kuharap lenyap dari ingatan ingin kuteruskan perjalanan berbalut dengan iman memberi kasih menabur sayang pada yang mengharapkan mewarna-warnikan sesuatu kehidupan sesama insan |
HiasiLah Wajahmu dengan Wudhu, dan hiasiLah Bibirmu dengan Perona Dzikir... Menggugah setiap ungkapan yang terilhami, mengalir masuk dan bersemayam direlung hati...