Monday, June 15, 2009

Jilbab Seksi

“Jilbab”, perangkat busana muslim yang satu ini memang senantiasa menjadi salah satu topik bahasan yang tak pernah henti. Tak salah memang jika pembahasan jilbab ini tidak pernah hilang dari telinga kita mengingat jilbab memiliki arti dan fungsi yang sangat vital dalam syariat Islam. Sedangkan realitanya, penggunaan jilbab masih sangat banyak yang keluar dari koridor syariat tersebut.

Pada dasarnya, jilbab merupakan salah satu perangkat busana umat muslimah, yakni berupa kain yang longgar dan tidak transparan yang berfungsi untuk menutup atau menyembunyikan aurat mereka. Namun, saat ini betapa banyak umat muslimah yang katanya menggunakan jilbab namun sama sekali tidak menutup aurat mereka. Berdasarkan arti katanya, maka di dalam syariat Islam tidak mengenal yang namanya Jilbab seksi. Namun, kenyataannya saat ini istilah jilbab seksi telah tumbuh dan terus berkembang dengan pesat.

Mereka ingin menggunakan jilbab, namun ingin tetap tampil seksi. Sehingga mereka berusaha untuk menutupi kepalanya dengan selembar kain yang menurut pemikiran mereka itulah jilbab, namun mereka pun tetap berusaha untuk memperlihatkan belahan dadanya, mereka masih sangat gemar untuk memamerkan setiap lekuk tubuhnya yang indah dan menantang, mereka masih tidak malu untuk menampakkan pusar mereka. Bahkan banyak pula yang tidak malu untuk mempertontonkan (maaf) celana dalamnya ketika mereka tengah kumpul-kumpul, nongkrong dan ngobrol-ngobrol di tempat-tempat umum. Masya Allah!

Coba saudari renungkan sejenak, “Apa sih mau saudari yang sebenarnya? Mau berjilbab atau mau seksi?” Kalau memang mau berjilbab, ya berjilbablah sesuai dengan aturan jilbab itu sendiri sebagaimana terdapat dalam syariat berjilbab di dalam Islam. Tapi kalau ingin seksi, jangan membawa jilbab!

Sebutan Jilbab seksi kini masih sangat banyak disandang oleh para muslimah kita, bahkan dengan bangganya. Entah mereka tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti bahwa perbuatan yang mereka pertahankan itu akan menjadi sumber malapetaka bagi dirinya dan orang lain. Sadarkah kalian wahai saudariku, betapa banyak kaum lelaki telah dan akan yang terjerumus dalam kancah kemaksiatan karena godaan aurat yang kalian tebarkan? Sadarkah kalian betapa banyak pula dari golongan kalian sendiri yang telah menjadi korban nafsu jalang dari para lelaki hidung belang yang tidak dapat menahan hawa nafsunya setelah melihat segolongan kalian? Apakah kalian akan terus mendukung semua ini?

Tidak ada manfaat yang jelas dalam penggunaan jilbab seksi, kecuali mengarah pada kemaksiatan. Karena jilbab seksi tidak dapat menutup aurat dan tidak pula akan mengidentitaskan penggunanya sebagai seorang muslimah sejati. Dan tidak ada tujuan yang jelas dalam penggunaan jilbab seksi, kecuali juga mengarah kepada kemaksian. Karena jilbab seksi bukanlah perintah yang wajibkan dalam Islam, melainkan larangan yang diharamkan. Menggunakan jilbab seksi berarti telah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya, itulah perbuatan dholim.

Ketahuilah wahai saudariku muslimah yang insya Allah dirahmati Allah swt, jangan habiskan sisa waktumu untuk memperjuangkan hal yang sia-sia. Jangan habiskan usiamu untuk memperjuangkan sesuatu yang justru akan membinasakanmu dan kami (kaum lelaki).

Jilbab seksi bukanlah pakaian muslimah yang layak pakai. Sebaliknya, jilbab seksi adalah modifikasi pikiran-pikiran jahiliyah yang ingin menjerumuskan umat Islam dalam kebinasaan.

Lihatlah saudari-saudari kita yang telah komitmen dalam menggunakan jilbab yang syar’i, yang benar-benar dapat menutup aurat mereka. Lihatlah betapa indahnya mereka, laksana emas mutiara yang paling mahal, yang terbungkus rapat dan tak seorang pun dapat menjamahnya dengan mudah karena masih tersegel dan dikelilingi oleh para aparat keamanan. Lihatlah para aktivis yang penuh dengan aktivitas namun mereka tidak mengeluh atau kesulitan untuk mengenakan jilbab yang lebar (syar’i). Kalau mereka mampu, lalu mengapa saudari tidak mampu? Yakinlah saudariku, kuatkan dan luruskan niat untuk melepaskan jilbab seksi dan beralihlah dalam naungan Islam yang sesungguhnya bersama jilbab yang syar’i.